Karbohidrat |
Pengertian
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik
yang melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri dari karbon, hidrogen, serta
oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi untuk makhluk hidup, terutama
sebagai sumber bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan, dan materi
pembangun (seperti selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan serta jamur).
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau dapat
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil serta banyak juga mengandung gugus hidroksil. Istilah
karbohidrat pada awalnya digunakan pada golongan senyawa yang memiliki rumus
(CH2O)n.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana yang
terdiri dari satu molekul gula sederhana disebut monosakarida, misalnya
glukosa. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari berbagai
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat
bercabang-cabang yang disebut polisakarida, misalnya pati. Selain monosakarida
dan polisakarida terdapat juga disakarida (rangkaian 2 monosakarida) dan
oligosakarida (rangkaian dari beberapa monosakarida)
B. Klasifikasi
Karbohidrat
Karbohidrat
diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Monosakarida
: terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya
memiliki jumlah atom C berbeda-beda :
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa,
Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,
Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
2. Disakarida
: senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)
Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)
3. Oligosakarida
:senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan
dari 3 – 6 monosakarida
dihidrolisis : gabungan
dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa
4. Polisakarida
: senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa
ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan
rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida
:
a. Amilum/Tepung
rantai a-glikosidik
(glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15
– 20%) : helix, tidak bercabang
• Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
• Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
• Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
• Tes Iod : biru
• ikatan C1-4 : lurus
• ikatan C1-6 : titik percabangan
b. Glikogen
• Simpanan polisakarida binatang
• Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
• Iod
tes : merah
c. Inulin
• pati
pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
•
Fruktosan
• Larut air hangat
• Dapat
menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
• Tes
Iod negatif
d.
Selulosa (serat tumbuhan)
• Konstituen
utama framework tumbuhan
• tidak
larut air - terdiri dari unit b
• Tidak
dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus
ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa
dapat sebagai sumber karbohidrat.
e. Khitin
• polisakarida
invertebrata
f. Glikosaminoglikan
• karbohidrat
kompleks
• merupakan
(+asam uronat, amina)
• penyusun
jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
• Contoh
: asam hialuronat, chondroitin sulfat
g. Glikoprotein
• Terdapat
di cairan tubuh dan jaringan
• terdapat
di membran sel
• merupakan
Protein + karbohidrat
Gula
menunjukkan berbagai isomer
Stereoisomer : senyawa
dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
• -
Isomer D,L
• -
Cincin piranosa, furanosa
• -
Anomer a, b
• -
epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
• -
Isomer aldosa, ketosa
C. Metabolisme
Karbohidrat
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar
terdiri dari dua cakupan yakni reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi
pembentukan atau anabolisme. Pada proses pembentukan, salah satu unsur yang
harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan dari proses katabolisme.
Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa bagian yakni
glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis,
hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis
1. Glikolisis
Hingga Glikogenesis
Proses glikolisis mencakup oksidasi
glukosa atau glikogen yang diurai menjadi piruvat juga laktat dengan jalan
emben-meyerhof Pathway atau biasa disingkat EMP. Proses glikolisis ini terjadi
di semua jaringan. Proses selanjutnya adalah oksidasi piruvat ke asetik KoA.
Langkah ini dibutuhkan sebelum proses masuknya hasil glikolisis di dalam siklus
asam nitrat yang merupakan jalan akhir oksidasi semua komponen senyawa protein,
karbohidrat, dan juga lemak. Sebelum asam piruvat memasuki asam nitrat, ia
terlebih dahulu harus disalurkan ke mitokondria dengan jalan transport piruvat
khusus yang membantu pasasi melewati membran di area mitokondria. Setelah
sampai di wilayah mitokondria, piruvat mengalami proses dekarboksilasi dan
diolah menjadi senyawa asetil KoA. Proses dekarboksilasi ini terjadi karena
bantuan tiamin difosfat yang berperan sebagai derivate hidroksietil cincin
tiazol dan terkait dengan enzim.
Proses metabolisme karbohidrat
selanjutnya adalah tahapan glikogenesis. Secara umum proses ini menghasilkan
sintesis glikogen dari glukosa. Merupakan lintasan metabolisme dimana glikogen dihasilkan dan disimpan di dalam
organ gati. Hormon yang berperan dalam proses ini adalah insulin sebagai reaksi
atas rasio gula di dalam darah yang kadarnya meningkat.
2. Glikogenolisis
Hingga Glukoneogenesis
Selanjutnya adalah tahapan
glikogenolisis. Ia merupakan lintasan metabolisme yang dipergunakan oleh tubuh
dengan fungsi menjaga keseimbangan senyawa glukosa dalam plasma darah sehingga
simtoma hipoglisemia bisa dihindari. Proses glikogenolisis mencakup gradasi
glikogen secara berurut yakni 3 enzim, glikogen fosforilase, dan fosfoglukomutase
dan dihasilkanlah glukosa sebagai hasil akhir. Di dalam proses ini, beberapa
hormone juga terlibat antara lain adrenalin dan glucagon.
Tahapan berikutnya adalah hexose
monophosphate shunt atau biasa disingkat HMP Shunt dan juga dikenal dengan
istilah Pentose phosphate pathway. HMP-Shunt merupakan jalur pentose fosfat
atau heksosa monofosfat yang menghasilkan NADPH juga ribosa di wilayah luar
mitokondria. Komponen NADPH sendiri dibutuhkan dalam proses biosintesis asam
lemak, steroid, kolesterol dan senyawa lainnya. Proses HMP-Shunt ini juga
menghasilkan pentose untuk digunakan dalam sintesis nukleotida juga asam
nukleat. Sementara itu ribose 5-fosfat bereaksi dengan komponen ATP menjadi
komponen 5-fosforibosil-1-pirofosfar atau biasa disingkat PRPP.
Tahapan terakhir dalam proses
metabolisme karbohidrat adalah Glukoneogenesis. Merupakan lintasan metabolisme
yang oleh tubuh digunakan untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam plasma darah
agar terhindar dari simtoma hipoglisemia. Pada proses glukoneogenesis, glukosa
mengalami proses sintesis dengan substrat yang tak lain adalah hasil dari
lintasan aatau proses glikolisis antara lain asam piruvat, asam laktat, asam
oksaloasetat dan suksinat.
D. Fungsi
Karbohidrat
Membentuk pola makan sehat pada si kecil bisa dimulai
sejak Ibu mengenalkan makanan padat saat usianya menginjak 6 bulan. Makan sehat
adalah makan yang mengandung nutrisi secara seimbang. Untuk mendukung tumbuh
kembang si kecil secara optimal, nutrisi seimbang yang dibutuhkan adalah
komposisi yang tepat antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
serat dan air.
Besaran
yang tepat dalam memberikan sumber-sumber nutrisi untuk tumbuh kembang adalah
sebagai berikut:
-
Karbohidrat sebesar 50% - 60% dari total
energi
Untuk
memenuhi separuh total energi, Ibu bisa menyediakan makanan sumber karbohidrat
sekitar 140-200 gram yang bisa didapat dari nasi, mi, bihun, pasta, tepung,
kentang, ubi, singkong, talas, oat, jagung, atau roti. Makanan ini tak harus
dikonsumsi sebagai makanan utama, Ibu bisa menyajikan makanan sumber
karbohidrat sebagai hidangan snack yang ditambahkan dengan sumber protein
seperti daging atau buah.
-
Lemak sebesar 20% - 30% dari total
energi
Lemak
berguna untuk proses tumbuh kembang anak, karena lemak juga merupakan sumber
energi. Dalam 1 gram lemak memberikan 9 kilo kalori atau 2,5 kali lebih besar
dari yang dihasilkan karbohidrat atau protein dalam jumlah yang sama. Namun Ibu
perlu memilih jenis lemak yang baik untuk dikonsumsi si kecil, yaitu lemak tak
jenuh yang banyak terdapat dalam minyak
zaitun, minyak jagung, kacang kedelai, wijen atau minyak biji matahari.
-
Protein sebesar 15% - 25% dari total
energi.
Protein terdiri
dari protein hewani dan nabati. Keduanya perlu dikonsumsi setiap hari untuk
saling melengkapi nutrisi yang dibutuhkan si kecil untuk tumbuh dan berkembang.
0 comments:
Post a Comment