reportase investigasi. bahaya dibalik kelezatan lontong kari

Siapa yang tak kenal bubur atau lontong sayur, makanan lain yang berbahan lontong memang menjadi pilihan banyak orang untuk santapan dipagi hari, biasanya disajikan dengankuah kari atau obor ayam, namun anda harus waspada akan lezatnya lontong serta gurihnya kuah kari ternyata bisa menyimpan bahaya. Tim reportasse investigasi mendapat pengakuan dari pembuat lontong kuah kare yang menggunakan zat-zat kimia berbahaya kedalam olahan makanannya.

Bahaya dibalik kelezatan lontong kari

            Anda tentu akrab dengan peralatan las yang mengguanakan solder, namun tahu kah anda kalo salah satu bahan baku las itu adalah boraks atau yang disebut pijer atau bleng, tidak hanya itu boraks juga biasa digunakan dalam industri kayu. Disini boraks digunakan sebagai bahanpengawet agar kayu menjadi tahan lama, tidak jamuran dan anti rayap, namun boraks atau bahasa kimianya dikenal dengan natrium borax ini ternyata digunakan sebagai tambahan untuk membuat makanan. Asumsi boraks sebagai bahan pengawet kerap salah digunakan.

            Salah satunya adalah untuk mencampuri lontong, bakso ataupun ketupat. Lontong sering terdengar makananyang sering ditamabahkan pengawet. Makanan yang sering dibumbui boraks adalah makanan yang mudah basi atau mudah hancur, salah satu makanan yang dicurigai adalah lontong kare.

            Kami mencoba mengumpulkan sample secara acak dari sejumlah tempat, sample kami diuji di laboratorium fakultas teknologi pangan universitas pasundan. Dugaan kami ternyata benar, tidak tanggung-tanggung  7 sample dari 8 sample yang kami uji positif mengandung senyawa boraks. Dari ahsil pengamatan tersebut betapa lazimnya boraks digunakan dalam bahan makanan.

Padahal boraks menurut undang-undang kesehatan dan keselamatan nasional sangat dibatasi penggunaanya yakni 1 gram / 1 KG bahan pangan,

Dan kami pun men dapatkan pengakuan langsung dari pelakunya , kami samarkan namanya menjadi grandong                                                                                                                                                      

Lontong sayur, bahan-bahannya biasa saja tapi ayamnya diganti, ayamnya diganti, terus bahan-bahan yang lainnya lontongnya juga pake boraks  (grandong)    

            Grandong berdalih hal ini dilakukan demi menekan biaya produksi pasalnya jika lontong tidak habis terjjual sering kali harus dibuang tapi dengan mencampurkan boraks, lontong yang tidak habis terjual masih bisa dijual kembali dikeesokan harinya.

            Kalo gak habis ya dibaa pulang lagi berhubung kan itunya pake bahan pengawet jadibesoknya bisa dijual lagi, tinggal di masak lagi, dihangatkan lagi besoknya bisa dijual lagi, gak dibuang, kalo gak pake pengawet kan basi jadi akhirnya dibuang juga (grandong)

            Aksi jahat grandong tidak berhenti sampai disitu iya juga menambahkan pewarna tekstil pada kuah lontong yang iya buat, pearna yang sebenarnya bukan buat makanan ini akan menghasilkan warna kuah yang lebih cerah dan terlihat menarik.

Buat menjadi warna kuning, biar kekuning-kuningan biar warna yang keluar sama denagn yang biasa, warna biar menarik (grandong)

            Grandong mengaku sudah 2 tahun melakukan trik kecurangan ini, semuanya mudah dilakuakan karena penambahan kimia seperti boraks dan pewarna tekstil mudah didapatkan. Bahan tambahan terlarang ini dapat diperoleh dengan mudah disejumlah tempat toko bahan kueh seperti kios plastik dan bahakan dikios-kios lontong disekitar pasar.

            Tim reportase mengikuti grandong untuk berbelanja bahan-bahan untuk membuat lontong seperi boraks untuk bahan tambahan karinya, dan ternyata kami menemukan praktek kejahatan lainyang biasa dilakuakan grandong, kami dibawa kesebuah peternakan ayam, tapi bukan ayam segar yang dibeli grandong, namun ayam tiren yaitu ayam yang sudah mati sebelum disembelih, ayam tiren atau ayam mati yang belum disembelih ini tidak layak konsumsi, namun demi untung grandong tega melakukannya.

            Ayam tiren memang relative murah, satu ekor ayam tiren berukuran besar harganya hanya 10 rb saja, bandingkan dengan ayam segar dipasar yang harganya bisa mencapai 30 hingg 35 rb rupiah.

            Membuat kari ayam yang dilakuakan grandong  sebenarnya sama dengan versi yang lainnya, bumbu yang dibeli dipasar yang terdiri dari rempah-rempah, tak lupa juga iya menambahkan telur yang telah direbus sebelumnya, yang menjadi pembedanya adalah kari ayam grandong memiliki arna yang cerah dan menarik ini semua karena grandong menggunakan warna tekstil.  Setelah kuah karinya selesai saatnya grandong menyiapkan lontong sebagai menu utama, beras yang telah dicuci selanjutnya ditanak dalam air mendidih, disaat beras setengah matang ini lah grandong membubuhkan bahan bahan bahaya yakni boraks atau pijer, tidak ada takaran yang jelas, grandong membubuhkannya sesuka hatinya saja. Kemudian lsetelah lontong jadi dan semuanya siap dijual.                                        

Categories: KULIAH