Friday 11 March 2016

Cara Pengawetan Makanan Buah Nanas Dengan Cara Penggulaan, ||Selai Nanas dan Nanas Parut||

                                                                            MODUL 1 : METODE PENGAWETAN DENGAN PENGGULAAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Karena banyak mengandung vitamin C. Industri pengolahan buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, karena memiliki potensi ekspor yang tinggi.Volume ekspor terbesar untuk komoditas hortikultura berupa nanas olahan yaitu 49,32 % dari total ekspor hortikultura Indonesia tahun 2004 (Biro Pusat Statistik, 2005). Namun, pemanfaatnya masih sebatas sebagai buah-buahan.Kebanyakan buah nanas langsung di konsumsi tanpa diolah terlebih dahulu.Daya tahan penyimpanan buah sarat gizi ini tentunya menjadi singkat, dan perlu dijadikan suatu produk yang awet ditinjau dari segi kandungan gizi, variasi pemanfaatannya dan ketahanan penyimpanan.
 Hingga kini belum banyak masyarakat menyadari manfaat kesehatan di balik buah nanas yang lezat ini. Riset terkini menunjukkan nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stres. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan.
Oleh sebab itu, perlu ada alternatif untuk mengolah nanas dan juga perlu dikembangkan produksi pembuatan selai nenas dan kajian tentang nilai gizi sebagai bahan acuan dalam memproduksi suatu makanan. Selain itu, dengan membuat selai nenas maka buah nenas dapat lebih lama disimpan dan terhindar dari kebusukan. Penggunaan selai ialah untuk pelengkap hidangan roti, campuran pada pembuatan kue-kue, campuran es krim, dan sebagainya.





BAB II
METODE PERCOBAAN
A.      ALAT DAN BAHAN
Ø  ALAT
1.      Pisau
2.      Pemarut
3.      Wadah
4.      Kompor
5.      Botol / gelas dan penutup
Ø  BAHAN
1.      Buah nanas            2 buah
2.      Gula pasir              500 g
B.      PROSEDUR KERJA
Ø  Menggunakan Gula
1.      Kupas 1 buah nenas hingga bersih
2.      Parut nenas tersebut
3.      Masukan kedalam wadah pemasakan, tambahkan gula masak hingga menjadi selai
4.      Angkat dan dinginkan, kemas didalam botol tertutup
Ø  Tidak menggunakan gula
1.      Kupas nenas 1 buah hingga bersih
2.      Parut nenas tersebut
3.      Masukkan dalam kemasan botol, tutup rapat.
C.      PENGAMATAN
1.      Letakkan kedua botol yang berisi selai dan nenas parut
2.      Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi selama 1-3 hari
3.      Pengamatan dilakukan hingga ada produk yang rusak
4.      Bahas hasil yang diamati



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
DSC02779.JPGDSC02770.JPGSELAI NENAS DAN NENAS PARUT





B.     PEMBAHASAN
Nenas mudah sekali mengalami perubahan fisiologis, kimia, dan fisik bila tidak ditangani secara tepat. Akibatnya, mutu akan turun drastis. Nenas menjadi tidak segar lagi dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak termnfaatkan. Pengolahan nenas juga dapat mengamankan hasil panen yang berlimpah. Dengan mengolahnya menjadi selai maka daya simpan menjadi lebih lama dan jangkauan pemasarannya lebih luas. Hal ini memungkinkan pada saat bukan musimnya kita masih dapat menikmati cita rasa buah nenas sesuai dengan cita rasa buah segarnya.
Selai Nenas . Satuhu (1994), menyatakan bahwa selai adalah makanan semi padat atau kental terbuat dari 45 bagian bubur buah dan 35 bagian gula. Campuran dipekatkan dengan pemasakan pada api sedang sampai kandungan gulanya menjadi 68%.
Selai dibuat dengan cara memasak hancuran gula, dicampur dengan gula dengan atau tanpa ditambah air. Selai biasanya digunakan sebagai bahan olesan roti atau sebagai tambahan untuk pembuatan kue. Selai mudah dibuat karena bahan-bahannya mudah diperoleh. Dalam membuat selai, dilakukan dengan memanfaatkan buah yang matang, serta dapat dicampurkan dengan yang kurang matang. Pencampuran itu dapat menghasilkan selai yang lebih baik.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, selai nenas yang menggunakan gula akan lebih tahan lama atau awet dibanding parutan nenas yang tidak ditambahkan gula atau bahan pengawet lainnya.

BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengolahan nenas memiliki manfaat yang banyak yaitu: memanfaatkan kelebihan produksi pada saat panen, meningkatkan nilai ekonomi, memberikan informasi tentang bagaimana membuat selai nenas yang baik, meningkatkan nilai ekonomi, dan mendukung program penganekaragaman pangan.

B.     SARAN

Dalam pembuatan selai nanas, sebaiknya menggunakan alat-alat yang steril agak terhindar dari paparan mikroba.
Selai nenas mempunyai manfaat yang besar sebagai pelengkap hidangan roti, campuran pada pembuatan kue-kue, campuran es krim, dan sebagainya. Selai nenas pun mengandung vitamin yang tinggi serta baik untuk kulit. Selain itu bahan baku pembuatan selai sangat mudah di dapat di seluruh daerah Asia Tenggara. Jadi marilah kita mulai memanfaatkan nenas yang sangat menguntungkan bila diolah dan baik dicerna oleh tubuh, dengan adanya pemanfaatan selai nenas kita jadi mengetahui kalau nenas tidak hanya buahnya saja dapat dimakan tapi bisa diolah menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat.


                                                 



0 comments:

Post a Comment

Statistics Pengunjung